Monday, November 15, 2021

シンタ マリャム

28 Agustus 2021

Sebelum pertemuan kami di tanggal itu, aku melakukan pengkhianatan terakhir.

Aku tak percaya aku benar-benar melakukannya.

Kenangan yang kami lalui bersama seperti baru kemarin.

 

16 September 2021

Aku semakin menyadari ketulusannya.

Aku bersamanya sejak saat itu.

 

6 November 2021

Aku sudah tahu kebenarannya.

Aku tak tahu harus bagaimana.

Haruskah aku menerima bahwa itu takdir?

Hujan terus turun.

Aku ingin membalas sakit hatiku tempo hari.

Aku tak di sana saat dia sakit.

Kebahagiaanku perlahan mati bersama waktu.

Aku tak bisa meraih dan mempertahankan…

Kebahagiaan yang kulihat di depanku.

Andai saja…

Aku memohon kepadanya untuk tidak pergi.

Aku telah bersengkongkol dengan diriku untuk membunuh masa laluku.

Jika tidak, aku akan gila.

Namun, kau bilang

Ingin hidup

Bersama laki-laki sepertiku.

Aku meninggalkan Ponorogo dan datang ke Semarang.

Kapan dia menjadi

Orang yang sangat kusayangi?

Dia masih belum terbiasa, tapi sepertinya dia menikmati caraku.

Aku senang melihat garis wajahnya telah melembut.

  

12 November 2021

Hujan semakin deras.

Aku merasa musim dingin sudah tiba.

Dia adalah wanita yang merampas kebahagiaanku…

Yang sangat kubenci hingga ingin ku caci maki.

Tapi dengan semua yang terjadi, aku sungguh jatuh cinta kepadanya.

Dia akan melakukan dosa lagi.

Namun, setelah semua dosa yang dia lakukan selesai,

Aku yakin dia akan menjaga lebih banyak daripada dosa yang dia lakukan dulu.

Aku tak boleh membiarkannya begitu saja.

Aku ingin menjaganya tetap hidup…

Meski harus mengorbankan sesuatu yang berharga.

Selamat tinggal…

Untuk wanita kedua…

Yang pernah kucintai.






No comments:

Post a Comment