Ini bukan bagaimana kau hidup, tapi
bagaimana kau mati di dunia ini. Sesorang hidup tidak diukur bagaimana mereka
hidup, melainkan apa yang telah berhasil mereka lakukan sebelum kematian
mereka. Jika dilihat kebelakang, hidupku tidak ada apa-apanya tapi hanya
kegagalan. Di tolak dalam keluarga seseorang yang aku cintai, tidak ada disaat
terakhir saat sahabatku pergi. Dibandingkan dengan tindakan besarnya,
tindakanku hanya sia-sia dan tidak penting. Aku berharap suatu hari nanti aku
dapat mati dalam keadaan baik. Sebuah kisah hanya baik jika diakhir kejadian
tidak berbelok. Kegagalan hanya dilihat sebagai sekedar hiburan. Itu merupakan
cobaan, yang mengasah kemampuanku. Aku percaya itu. Dan sebagai gantinya, aku
akan mencapai suatu perbuatan yang besar, bahwa itu akan menghilangkan semua
kegagalanku. Dan aku akan berakhir sebagai orang yang baik dan hebat!
Setidaknya begitulah yang seharusnya terjadi… tapi, mungkin cerita ku akan
berbeda. Ceritaku akan berakhir seperti apa, aku tidak tahu. Ramal-ramalan Renata
bilang aku akan menjadi pemimpin keluarga yang hebat yang akan membawa
stabilitas seluruh keluarga besarku dalam kebaikan. Aku pikir aku akan terus
bersama dia, melihat dia dan berbagi cerita masa lalu. Tapi pada akhirnya, itu
akan berbeda. Betapa menyedihkannya…
Renata berubah setelah orang tuanya tewas.
Ia menjadi terobsesi dengan beberapa hal. Mungkin dia ingin melihat orang
tuanya, atau dia berusaha mengubur semuanya dan mencari siapa sebenarnya dia
yang bertanggung jawab atas kematian mereka. Orang tuaku masih ada, aku
dituduhnya tidak bisa mengerti perasaannya. Mungkin dia benar, dan aku tidak
mengerti beberapa hal tentang dia. Namun… aku bisa melihat ada terlalu banyak
kesedihan dan kebencian di dunia ini. Dan aku ingin melakukan sesuatu dengan kebenciannya,
tapi aku tidak yakin apa yang harus aku lakukan. Tapi aku memiliki keyakinan,
bahwa sekarang dia sudah menemukan kebahagiannya. Meski dia sudah tidak ada,
kebahagiaan akan menghampirinya disana. Dia dapat bertemu orang tuanya, itulah
yang membuatnya bahagia. Dan aku juga yakin suatu saat akan ada orang-orang
benar-benar dapat memahami satu sama lain. Walaupun, semua ini terdengar agak
rumit. Senyumanmu menyelamatkanku. Aku senang menjadikanmu sahabatku,
Renata.
No comments:
Post a Comment