Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Itu adalah
janji Allah yang mutlak bila kita percaya kepadaNya. Ya, aku merasakan itu. Sudah
sering aku merasakan nikmat Allah yang sering aku tak sadari. Beberapa waktu
yang lalu, aku ditinggalkan oleh seseorang yang sudah hampir setahun bersama. Tapi
entah kenapa aku tidak merasakan sakit yang mendalam, kecewa iya tapi tidak ada
sakit hati sama sekali. Yang aku fikirkan, kenapa aku tidak sakit hati atau
bersedih seperti yang sudah-sudah? aku berfikir mungkin ada yang salah dalam
diriku tapi ternyata tidak. Aku seperti merasa beban beratku justru hilang, aku
bisa bernafas dengan lega dan bergerak bebas. Dan saat itu aku ingin
mengistirahatkan hatiku dari percintaan.
Tapi Tuhan punya rencana lain. Dia menemukan aku dengan perempuan
yang tidak aku duga-duga bahwa semua bisa berubah drastis. Mereka adalah
mahasiswi yang sedang magang di kantorku. Mereka bertiga, tapi satu yang
menarik perhatianku. Hampir setiap hari aku bertemu dia di kantor, dan aku
tidak dapat menghindari bahwa aku menyukainya. Saat itu aku berfikir keras,
kenapa bisa Allah membolak-balikkan hatiku secepat ini? Apa rencana Dia? Yasudah,
aku tidak ingin berfikir yang diluar jangkauanku yang aku tau bahwa Allah punya
rencana lebih baik dari apa yang aku rencanakan. Dan hari demi hari aku
menyadari bahwa aku benar-benar menyayangi perempuan ini. Aku juga mencoba
untuk menyayangi keluarganya dan alhamdulillah keluarga dia menerimaku begitu
pula keluargaku yang sangat mendukungku dengannya. Lalu aku beranikan diri
untuk menyatakan isi hatiku, awalnya dia bingung dan aku tidak ingin
memaksakannya. Lalu tak lama setelah itu aku yakinkan lagi dan dia
mempercayakan hatinya padaku, alhamdulillah. Betapa senangnya hatiku saat itu
hahaha. Setiap hari aku pergi keluar bersamanya, meski hanya untuk sekedar
makan atau beli sesuatu. Aku sangat senang bisa bersamanya meski kadang waktu
kami bertemu tidak lama. Sungguh aku merasa dia wanita yang baik untukku. Aku ceritakan
bagaimana dirinya kepada orang tuaku dan orang tuaku sempat kagum. Dan entah
kenapa saat aku tidak pulang ke Jakarta, keluargaku dan sodara-sodaraku
mendukungku untuk tidak pulang hahaha. Aku disuruhnya untuk bisa terus dekat
sama dia. Baru kali ini aku merasakan keluargaku begitu antusias. Padahal sebelumnya
jika aku tidak pulang ke Jakarta pasti aku ditanyakan kenapa tidak pulang. Aku bersyukur
bisa dipertemukan sama dia. Keluargaku dan keluarganya sama-sama mendukung kami
berdua.
Aku tidak ingin berlama-lama pacaran bersamanya, aku ingin
segera menyempurnakan ibadahku bersamanya. Rencanaku sudah aku susun secara
bertahap. Hanya tinggal satu tembok dihadapanku yang harus aku tunggu, yaitu
kakak perempuanku yang belum menikah. Sejujurnya aku tidak ingin melangkahi
tembok itu, aku berencana untuk menunggunya runtuh sendiri sampai aku bisa melangkah
lebih mudah tanpa harus repot-repot melompatinya. Begitu juga dia, dia tidak
mau aku melangkahi kakakku. Aku mencoba mengiyakannya, tapi sejujurnya aku
sudah tidak tahan lagi hahaha. Tapi ya sudahlah, aku akan bersabar.
Aku menyayangimu...
Lanjut dong cerita cintanya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete