Wednesday, March 11, 2020

A Bond

Ini terjadi lagi, Haque...

Aku sudah berjuang keras, namun tetap saja...
Apakah aku harus membohongi diri sendiri lagi?
Waktu itu adalah kali pertama aku membohongi diri sendiri. Sejak saat itu, aku meyakinkan diriku sendiri kalau aku tidak pernah memiliki pilihan lain. Tapi, jujur saja dampaknya tidak terlalu buruk. Aku dapat kesana kemari dengan mudah. Dan aku tidak perlu khawatir akan hidupku disana. Tapi yang lebih penting, adalah perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Untuk pertama kalinya aku hidup demi orang lain. Bagiku, itu adalah sesuatu yg paling berharga. Kemudian, pada hari itu... Aku kembali teringat kalau semua yang dalam hidupku hanyalah kebohongan. Dan sekali lagi, aku berbohong. Aku berbohong demi menyelamatkan dirimu. Akan tetapi, keputusanku ternyata salah besar. Saat itu aku sadar, ini adalah hukuman untukku. Aku dihukum bukan karena telah membohongi semua orang. Tapi karena keyakinanku yang percaya bahwa hidupku dibutuhkan oleh orang lain. Inilah akibatnya karena telah membohongi diri sendiri. Inilah hukumannya. Saat aku membuka mataku, yang pertama kulihat adalah kebebasan yang membentang luas di depan mataku. Kalau memang takdir itu ada, aku hanya bisa tertawa karena takdirku bisa berubah dalam sekejap. Dan saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Kalau aku tidak akan berbohong lagi. Aku tidak akan membohongi diriku sendiri. Mulai sekarang aku akan hidup sebagai pribadi yang jujur. Kemudian, aku bertemu denganmu. Saat itu aku langsung tahu kalau kau sama denganku. Kalau kau berbohong pada dirimu sendiri. Kau seperti seseorang yang mati-matian meyakinkan diri. Tapi, Haque... Karena itulah aku takkan memintamu untuk memahamiku. Hanya saja, kau memberiku kesempatan terakhir untuk jujur pada diriku sendiri.

No comments:

Post a Comment